Menurut Katadata, orang Indonesia gemar membaca buku. Mulai dari tahun 2016 hingga tahun 2020, indeks kegemaran membaca orang Indonesia terus mengalami peningkatan; yaitu 26.5, 36.48, 52.92, 53.84, dan 55.74.
Pada tahun 2020 saja (masih menurut Katadata) orang Indonesia rata-rata membaca empat kali dalam sepekan dengan durasi sekitar 1 jam 36 menit per hari. Jumlah buku yang dibaca sekitar dua buku per tiga bulan.
Data-data di atas murni dilihat dari seberapa banyak dan seberapa sering kita membaca buku. Itu, buku fisik yang dalam bentuk aslinya, bukan dalam bentuk baca buku online (buku digital). Kegiatannya juga jelas, membaca, yaitu memandangnya menggunakan mata.
Akan tetapi, dengan kesibukan yang kita miliki setiap hari, kadang kala nggak ada waktu lagi buat membaca. Padahal, kebutuhan kita akan membaca itu sangatlah tinggi. Dengan membaca, kita tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tapi juga mendapatkan cara untuk mengembangkan diri dan ketenangan psikologis.
Dari kesulitan itulah, sebagai audiobook Indonesia hadir untuk mengatasinya. Dengan Storytel, membaca buku tidak lagi terkendala oleh kesibukan sehari-hari. Soalnya, dengan Storytel, kita cukup mendengarkan buku saja. Yap, Storytel adalah platform audiobook. Jadi, dia berisi dengan buku-buku yang dibacakan. Itulah cara membaca buku tanpa membaca buku.
Jadi, kita bisa tuh mendengarkan buku favorit kita sambil mengerjakan kesibukan lainnya. Misalnya aja mendengarkan buku Negeri Lima Menara sambil menyetrika baju atau mendengarkan buku Divortiare sambil makan nasi goreng.
Bener eh, aku merasa takjub dengan kecanggihan aplikasi audiobook ini. Maksudnya kan, nggak kebayang gitu buku dibacakan, terus kita tinggal mendengarkannya aja. Kan kalau secara konvensional itu, buku itu ya dibaca. Membaca buku itu memakan banyak waktu. Sehingga kita nggak bisa baca buku online sambil mengerjakan kegiatan yang lain.
Terus, kalau membaca buku secara konvensional itu terkadang membuat bosan dan melelahkan. Makanya, aku sering membaca buku secara lompat-lompat atau nggak membaca sama sekali, lebih tertarik untuk menonton YouTube.
Buku-Buku yang Masuk Rak-ku di Storytel
Karena aku sangat bersemangat dengan aplikasi ini (membaca buku tanpa membaca buku, alias dibacakan), maka aku pun memborong banyak buku untuk dibacakan, yaitu The Hunger Games, Sapiens, A Game of Thrones, Harry Potter Audiobook, Negeri Lima Menara, Selamat Tinggal, Divortiare, Mariposa, dan Dilan.
Untuk buku-buku dan novel fiksi seperti The Hunger Games, Sapiens, A Game of Thrones, dan Harry Potter Audiobook, karena menggunakan bahasa Inggris untuk isi bukunya (belum diterjemahkan), jadi kita harus memilih bahasa Inggris juga pada pengaturan bahasa di aplikasi Storytel.
Kalau buku-buku dan novel Negeri Lima Menara, Selamat Tinggal, Divortiare, Mariposa, dan Dilan, menggunakan bahasa Indonesia. Jadi, untuk membacanya, kita memilih bahasa Indonesia pada pengaturan bahasa di aplikasi Storytel.
Tapi nggak cuma itu sih novel fiksi yang ada di Storytel. Ada juga novel-novel lainnya seperti Dunia Sophie, Filosofi Kopi, dan Sang Alkemis.
Dari buku-buku yang dibacakan itu, semuanya dibawakan dengan tempo yang sedang (nggak cepat, nggak juga lambat). Sehingga, aku bisa merasakan suasana yang dibawakan oleh si penulisnya. Selain tempo yang sedang, pelafalannya juga sangat jelas dan bening. Jadi, mendengarkan bukunya sekilas-sekilas aja, sambil ngerjakan yang lain (seperti menyetrika), bisa.
Membuat Akun Storytel
Untuk membuat akun Storytel, cukup mudah. Pertama, ketika kita membuka aplikasi untuk pertama kalinya, akan disuguhkan dengan dua tombol; Jelajahi Aplikasi dan Log in ke Akunmu. Kalau kamu belum membuat akun di Storytel, klik saja Jelajahi Aplikasi.
Kemudian, kita bisa memilih bahasa buku. Bisa memberi checklist pada salah satu bahasa (contoh: Indonesia) atau keduanya. Jangan khawatir, opsi ini bisa kita ubah nanti di pengaturan. Kalau kamu memilih bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maka buku-buku berbahasa Indonesia dan Inggris akan masuk di beranda-mu.
Lalu, pilihlah genre buku yang ingin kamu baca. Kalau suka semua genre ya di-tap semua aja.
Lalu kita pencet tombol Lanjutkan. Maka, kita sudah masuk ke beranda Storytel bersama banyak buku yang bisa didengarkan.
Keunggulan Storytel
Storytel yang merupakan audiobook Indonesia tentu memiliki keunggulan “kita nggak perlu membaca buku” karena bukunya akan dibacakan. Keunggulan yang paling terasa ketika mendengarkan buku yang dibacakan itu adalah tempo pembacaan yang nggak terlalu cepat dan nggak terlalu lambat. Standar aja gitu temponya. Sehingga, kita bisa menyimak suaranya dengan jelas.
Suara yang dihasilkan oleh pembaca buku juga jelas. Nggak ada sedikit pun nois yang mengganggu. Jadi, ketika pembaca buku itu membacakan isi dari satu kalimat, kita bisa mendengarkan satu kalimat itu dengan sangat jelas.
Selain itu, intonasi pembacaannya sangat pas. Sehingga, kita bisa benar-benar membayangkan peristiwa yang diangkat di buku tersebut.
Lalu, keunggulan berikutnya adalah fitur Target Cerita. Di sini, kita bisa menetapkan berapa buku yang ingin kita dengarkan dalam satu tahun. Tentu, fitur seperti ini adalah andalan di berbagai aplikasi maupun website pecinta buku, termasuk Storytel. Tapi, yang lebih menarik adalah kalau di Storytel, Target Cerita ini ditampilkan dengan visual yang menarik.
Kemudian, ketika kita membuka beranda, kita akan disajikan berbagai rekomendasi buku yang bisa kita dengarkan. Nah, rekomendasi buku ini sudah terkategorisasi dengan rapi. Kategori-kategorinya meliputi:
- Because You Bookshelfed (buku yang berkaitan dengan yang di rak)
- Top Titles in Indonesian (judul-judul populer di Indonesia)
- Editor’s Pick (pilihan editor)
- Familiar Voice (pengisi suara familiar)
- Certified Best Sellers (buku best seller)
- Children’s Book (buku anak)
- Biographies (biografi)
- Business & Economy Books (buku bisnis dan ekonomi)
- Non Fiction Books (buku nonfiksi)
- Upcoming Books in Indonesian (buku yang masih on-going)
- Fantasy & Sci-Fi (fantasi dan fiksi ilmiah)
- History (buku sejarah)
- Indonesian Classics (buku-buku klasik Indonesia)
- Classics (buku klasik)
- Poetries & Drama (puisi dan drama)
- Shorts Stories Collection (koleksi cerpen)
- Short Stories (cerpen)
- Personal Development Books (buku pengembangan diri)
- Fiction Books (buku fiksi)
- Language (buku tentang bahasa)
- Teens & Young Adult (buku remaja dan dewasa muda)
- Romance (buku romansa)
- Religion & Spirituality (agama dan spiritual)
- New (buku yang baru terbit di Storytel)
- Recommended by BTS (buku yang direkomendasikan buat ARMY)
- Most Bookselved this Week (buku yang banyak difavoritkan)
Dengan kategorisasi di atas, kita jadi mudah untuk mencari buku-buku sesuai dengan kategori yang kita inginkan misalnya aja kita ingin mencari buku best seller.
Aku Tertarik dengan Storytel. Terus?
Kalau kamu tertarik dengan Storytel, kamu bisa langsung mendownload aplikasi Storytel untuk Android. Atau jika kamu menggunakan iPhone, bisa juga langsung mendownload aplikasi Storytel untuk iOS. Untuk biaya layanannya cukup murah. Cuma 39.000 per bulan (harga promo) dengan trial 7 hari pertama. Dengan berbagai fitur yang aku jelaskan di atas, tentu nggak ada alasan lagi buat nggak mencoba aplikasi audiobook keren ini.