Bekerja bersama kode-kode itu sangat melelahkan. Walaupun memang komunitas programmer membuatnya menjadi menyenangkan dengan memberikan warna-warna pada setiap kode yang kita ketikkan, berbagai extension VS Code yang memudahkan, hingga berbagai tools AI yang memudahkan pekerjaan kita seperti ChatGPT maupun Github Copilot.
Tapi, tetap saja sih bukan itu semua motivasi seorang programmer menghasilkan karya-karyanya. Tentu saja motivasi utamanya adalah uang. Kalau nggak ada uang, kan nggak bisa menghidupi anak istri sehingga pekerjaan yang menyenangkan seperti programming ini nggak bisa dilanjutkan lagi karena hidup itu realistis; perlu duit buat makan.
Itulah mengapa penting banget deh membahas berbagai strategi yang membuat seorang developer mendapatkan pundi-pundi kekayaan dari karya-karya yang dia hasilkan. So, kamu harus baca artikel ini sampai habis ya!
Sumber-Sumber Pendapatan
Iklan
Ini sih yang selama ini aku lakukan; iklan. Jadi, aku membuat berbagai aplikasi Android, tak lupa aku sisipkan iklan di pojok atas aplikasi. Ya, walaupun nggak seberapa, tapi setidaknya aku bisa mendapatkan uang dari iklan tersebut.
Memang sih ada cara supaya bisa mendapatkan pemasukan yang lebih besar lagi dari iklan. Yaitu dengan menempatkan iklan yang besar sehingga menutupi layar. Tapi, aku sendiri aja nggak suka dengan iklan model ini (interstitial). Makanya, aku cuma pasang iklan banner yang kecil di pojok atas.
Selain iklan dari aplikasi Android, tentu saja kamu bisa mendapatkan uang iklan dari YouTube. Jadi, kamu bisa mengupload video-video edukasi pemrograman. Lalu, ketika banyak yang menonton, kamu bisa mendapatkan penghasilan dari iklan tersebut.
Cuma, sayangnya aku belum bisa menerapkan teknik ini untuk addons Firefox yang aku buat. Semoga aja nanti dapat pencerahannya.
Pembelian dalam aplikasi (in-app purchases)
Kalau untuk teknik ini, berarti pada aplikasi maupun website yang kamu buat, ada beberapa fitur yang kamu kunci. Contohnya aja Figma. Sepanjang yang aku tau, Figma itu terbatas. Artinya, kamu cuma bisa membuat satu project untuk satu akun. Kalau ingin project lebih, kamu bisa membeli paket premium.
Oh iya, ini juga secara otomatis bersambung ke poin berikutnya yaitu:
Langganan (subscriptions)
Terkadang, developer inginnya ya duit itu ngalir terus; nggak satu kali beli, habis itu sudah. Jadi, diadakanlah model subscriptions. Yang artinya, pembelinnya itu secara otomatis diperpanjang setiap bulannya. Pakai kartu kredit sih.
Penjualan aplikasi atau konten digital
Contohnya saja, kamu membuat aplikasi absen karyawan, lalu kamu upload ke projects.co.id atau mungkin diupload ke Kaskus.
Kontrak pengembangan (development contracts)
Contoh dari poin ini adalah kamu membuka jasa membuat website. Maka, dari jasa itulah kamu mendapatkan duit. Intinya sih, bentuknya adalah jasa; baik itu dalam satu tim maupun sendirian.
Penggalangan dana (crowdfunding)
Kalau ini contohnya seperti tombol donasi di Github, Karya Karsa, maupun Saweria. Walaupun kamu bisa mendapatkan uang langsung secara cash, tapi sangat jarang loh orang mau membayar untuk sesuatu yang harusnya gratis. Makanya, biasanya nggak ada yang mau beli?
Jadi ya harus lihat dan mencoba poin-poin sebelumnya dulu sih.
Strategi Pemasaran
Tentu saja setelah kita membuat aplikasi maupun website, pengennya ya ada yang mau pakai karya kita itu. Nah, di sinilah pentingnya strategi pemasaran, supaya ada yang tertarik, lalu mencoba aplikasi kita, kemudian, dia pun menjadi langganan tetap kita.
Foto oleh fauxels: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-mendiskusikan-tentang-grafik-dan-tarif-3184292/
Apa aja sih strategi pemasarannya?
Optimalisasi SEO
Biasaya sih setiap aplikasi itu memiliki websitenya tersendiri. Entah websitenya itu hanya dipakai untuk pamer keunggulan maupun berisi docs yang berguna buat user yang akan memakainya. Makanya, perlu ilmu SEO supaya dari Google ada yang mampir ke website kita, lalu mencoba aplikasi yang kita buat.
Pemasaran Media Sosial
Tentu saja kamu bisa menggunakan media sosial yang kamu gunakan untuk mengenalkan aplikasi-aplikasi yang bermanfaat.
Produk
Kalau poin-poin di atas itu memberitahukan bagaimana cara penawarkan produk kita ini secara ekstrinsik, maka kali ini adlaah secara intrinsik yaitu “produk”.
Produk yang baik akan membuat penggunanya nyaman sehingga si pengguna aplikasi ini menceritakan kepada teman-temannya terkait aplikasi ini. Nah, ini namanya adalah WoM (Word of Mouth) yang artinya adalah kita fokus aja ke pengembangan aplikasi menjadi lebih nyaman dan asyik buat digunakan. Nanti, aplikasi yang “baik” itu akan membujuk penggunanya untuk menyebarkannya ke teman-temannya atau ke berbagai komunitas.
Tantangan
Tentu saja dalam membuat suatu aplikasi itu nggak selamanya mulus; ada aja gangguannya. Nah, berikut ini adalah beberapa tantangan yang biasanya dihadapi oleh para developer:
Persaingan
Tau nggak sih bahwa di bawah kolong langit ini, nggak ada sesuatu yang baru? Itulah mengapa terkadang produk yang kita buat itu mirip dengan produk yang dibuat oleh deveoper sebelumnya. Maka, di sini kita perlu membuat aplikasi yang lebih baik sehingga kita bisa unggul di persaingan ini.
Perubahan Kebijakan Platform
Contohnya aja yang paling terasa adalah ketika Adsense mengumumkan akan ada kebijakan baru terkait keuntungan yang akan kita dapatkan. Tentu saja ini mempengaruhi pendapatan dari blog teknolog yang kita kelola.
Teknologi yang Berkembang
Aku nggak yakin apakah poin ini masuk ke bagian tantangan. Tapi, yang jelas sih, dengan perkembangan teknologi ini, membuat kita semakin mudah dalam membuat aplikasi. Tapi tentu saja, kita juga harus selalu update dengan perkembangan teknologi ini.
Jadi, itu. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan aplikasi-aplikasi yang kita buat tentang bagaimana cara kita mendapatkan uang dari aplikasi-aplikasi tersebut.