Masa depan adalah dunia di mana IT berkembang dengan cepat dan semua orang akan terbiasa dengan kehidupan yang serba teknologi. Jika kita nggak mempersiapkan diri, maka kita akan tertinggal. Oleh karena itu, kita harus jadi orang yang senantiasa belajar dan selalu siap dengan berbagai perubahan terbaru.
Perubahan itu bernama perubahan teknologi. Perubahan-perubahan yang paling mencolok ya teknologi. Mulai dari dulunya HP cuma HP jadul hingga sekarang berbentuk smartphone yang mudah dibawa ke mana-mana. Apalagi, yang dulunya programming hanya bisa dilakukan di komputer yang besar dengan OS Unix, kini bisa kita jalankan hanya dengan HP menggunakan Termux. Tapi katanya sih Termux nggak cocok buat belajar programming untuk pemula. Hehehehe…
Jadi, kalau kita ingin bisa beradaptasi dengan masa depan, ya kita sebaiknya belajar teknologi terutama pemrograman. Di mana depan nanti, kita sebaiknya bisa dengan cekatan membuat website, membuat aplikasi, membuat segala hal dengan teknologi, entah itu berupa IoT maupun kecerdasan buatan atau pengolahan big data.
Mengapa Memilih Belajar JavaScript?
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang mudah. Sintaksnya mudah dipahami dan nggak membuat kita stres dalam mempelajarinya. Terutama, JavaScript menyediakan 1.817.964 packages yang siap digunakan dalam mengembangkan aplikasi dan website berbasis JavaScript.
Selain karena banyaknya package yang siap digunakan, JavaScript juga merupakan bahasa pemrograman yang populer menurut survey yang dilakukan oleh Stackoverflow dan Github pada tahun 2021. Menurut Stackoverflow, tingkat popularitas JavaScript adalah sebesar 68,62% yang kemudian disusul oleh HTML/CSS, SQL, Python, TypeScript, dan bahasa pemrograman lainnya.
Sedangkan menurut Github Octoverse pada tahun 2021, JavaScript menempati urutan pertama sebagai bahasa pemrograman terpopuler sejak tahun 2014. Kemudian, disusul oleh bahasa pemrograman lain yaitu Python, Java, TypeScript, C#, PHP, dan bahasa pemrograman lainnya.
Maka, jika kita melihat data yang ada ini, tentu kita akan mengutamakan belajar bahasa pemrograman JavaScript daripada bahasa pemrograman lainnya karena populer berarti banyak peluang usaha yang bisa kita dapatkan jika menguasai bahasa pemrograman JavaScript. Itu artinya, kita perlu memilih tempat yang tepat untuk kursus full stack developer yang nantinya akan mempelajari JavaScript secara sempurna. Jadi, di sini aku akan menulis review Hacktiv8.
Mencicipi Bootcamp Hacktiv8
Pilihan kita jatuh kepada Hacktiv8, sebagai coding bootcamp terbaik yang dipercaya oleh 360+ hiring partners dan memiliki 1.137 lulusan siap kerja hingga saat ini, cocok buat belajar programming untuk pemula karena kurikulumnya yang membuat kita belajar dari latihan yang paling dasar: HTML. Hacktiv8 juga terdaftar di CIRR yang memberikan laporan kerja 100% akurat dan transparan kepada para calon siswa dan hiring partners. Di Hacktiv8 ini dia ada dua pilihan, yaitu kursus full stack developer dan kursus data scientist yang akan mempelajari Python.
Kurikulum yang diberikan oleh Hacktiv8 juga sangat padat. Proses pembelajaran di bootcamp Hacktiv8 dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB setiap harinya, dengan rincian 09.00-10.00 dan 13.00-14.00 merupakan belajar materi baru, 10.00-22.30 merupakan waktu coding (plus asistensi pada pukul 10.00-18.00), dan buddy system pada pukul 09.00-18.00.
Tapi, di balik betapa padatnya proses pembelajaran di Hacktiv8, kita juga akan mendapatkan pembimbingan konseling secara gratis yang disediakan oleh Hacktiv8 sehingga kita tidak merasa terbebani dengan dinamika bootcamp Hacktiv8 dan akan membuat kita jadi lebih produktif dan bersemangat dalam menjalani bootcamp.
Pembimbingan konseling ini istilahnya adalah EE (Engineering Empathy). Ketika mencoba trial class yang diadakan oleh Hacktiv8, aku begitu merasakan bahwa EE ini sangat bermanfaat bagi kehidupan kita sebagai developer. Jadi, selama proses EE ini, peserta diminta untuk menceritakan maupun mengeluhkan segala hal tentang proses bootcamp, suasana belajar, kondisi belajar, hingga kehidupan sehari-hari. Nah, dari proses penggalian informasi ini, nantinya akan dimunculkan suatu solusi yang membuat kita jadi plong dalam belajar pemrograman di bootcamp Hacktiv8.
Kurikulum Bootcamp Hacktiv8
Selama mengikuti sekolah coding di Hacktiv8, kita akan disuguhkan dengan materi-materi terbaru di dunia IT. Contohnya aja, ini adalah pengalamanku ketika mengikuti trial class selama 4 hari: hari pertama, kita langsung disodorkan dengan dua materi, yaitu Git dan HTML. Itu beneran langsung tuntas dalam satu hari.
Pelajaran Git yang kita dapatkan itu adalah mulai dari cara menginstall Git, memiliki akun Github, bergabung dengan organization Github, cara clone repo, membuat branch baru di Terminal, push, hingga mengatasi merge conflict. Itu semua diajarkan dan bisa kita kuasai dalam setengah hari.
Lalu, dilanjutkan dengan HTML. Di sini, kita dianjurkan menggunakan VS Code karena sangat mendukung developer dalam pemrograman, terutama ketika menggunakan Git. Materi HTML di sini, kita diajarkan tentang dasar-dasar HTML dan cara mempelajarinya secara mandiri. Setelah satu hari berakhir, kita langsung tugas. Hari esoknya, ganti materi baru.
Sangat mendebarkan. Sangat mengharukan. Sangat membuat kita seperti lari sprint dalam mengikuti berbagai materi yang diberikan. Wow!
Memang lelah, memang capek. Tapi, setelah itu, kita dapat berbagai materi di dunia pemrograman yang sangat bermanfaat buat kegiatan kita sehari-hari sebagai blogger. Karena, dunia blogging adalah dunia yang nggak cuma tulisan, tapi berhubungan pula dengan teknis-teknis seperti HTML, CSS, dan JS. Inilah yang membuat Hacktiv8 cocok disebut sebagai coding bootcamp terbaik!
Apakah Bisa Bootcamp Gratis di Hacktiv8?
Tidak perlu cemas dengan biaya yang diperlukan untuk mengikuti bootcamp Hacktiv8. Karena, selain menyediakan metode pembayaran regular, Hacktiv8 juga menyediakan metode pembayaran ISA (Income Share Agreement) yaitu membayar ketika kita sudah bekerja setelah lulus dari Hacktiv8.
Bentuk metode pembayaran ISA adalah dengan menyisihkan sekian persen dari pendapatan setelah lulus dari Hacktiv8 selama 3 tahun. Nah, nanti besaran pembayaran setiap tahunnya akan didiskusikan bersama dengan tim admission Hacktiv8.
Jadi, ketika kamu akan mengikuti sekolah coding di Hacktiv8, bisa fokus mengikuti bootcampnya walaupun terkendala dengan biaya yang tidak mencukupi jika harus membayar dengan metode reguler.
Kesimpulannya…
Jadi itu tadi review Hacktiv8 yang kutulis dengan begitu singkat. Dengan belajar pemrograman di Hacktiv8, maka kita bisa menguasai pemrograman dengan waktu yang relatif lebih singkat karena kurikulumnya yang begitu padet sehingga akan memudahkan hiring partner mencari rekan kerjanya (ya, itu kita!).
Kalau kamu tertarik untuk mengikuti program Fullstack JavaScript Immersive, bisa langsung menuju halaman daftarnya di Hacktiv8.