XL Axiata Kembali Uji Coba Teknologi 5G dan Gencarkan Fiberisasi Jaringan

Kang Amin

Sinyalpedia.com, Jakarta – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus mematangkan persiapan untuk menggelar layanan 5G di masa mendatang. Berbagai persiapan telah dilaksanakan sejak dua tahun terakhir, terutama dalam menyiapkan ekosistem pendukungnya.

Salah satunya adalah menyiapkan jaringan data berkapasitas besar dengan cara melakukan fiberisasi di seluruh jaringan. Fiberisasi akan mampu meningkatkan kapasitas transport jaringan hingga lebih dari 5x lipat dibandingkan transport bukan fiber.

Uji coba 5G kali ketiga ini berlangsung di dalam salah satu ruangan di Gedung XL Axiata, Jakarta, Rabu (21/8). Berlangsung selama satu hari penuh, uji coba dilaksanakan dengan antara lain mendemonstrasikan kemampuan layanan 5G untuk berkomunikasi secara virtual melalui tampilan hologram.

Uji coba 5G ini mendapatkan dukungan penuh dari Ericsson Indonesia yang menyediakan teknologi 5G. Sementara itu, XL Axiata juga telah mengantongi izin khusus dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan uji coba ini. Hadir dalam acara ini Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara dan Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini.

Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya, mengatakan, “kami terus bersiap diri mengadopsi teknologi 5G yang merupakan teknologi jaringan yang tercanggih saat ini. Persiapan kami sangat serius di semua aspek, dan saat ini kami terus membangun ekosistemnya, terutama jaringan data yang memadai.

Uji coba juga kembali kami laksanakan kali ini untuk lebih mengenal lagi berbagai aspek teknologinya dan implementasinya di jaringan kami. Kami berharap banyak hal yang bisa dipelajari dari uji coba ini,” ucapnya.

Yessie menambahkan, XL Axiata harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi digital yang sangat pesat kemajuannya. Menurutnya, pelanggan XL Axiata dan masyarakat Indonesia pada umumnya semakin menuntut layanan data yang terbaik agar bisa lebih produktif.

Tuntutan tersebut sangat beralasan karena sudah terbukti teknologi digital mampu mendorong produktifitas penggunanya. Pihaknya yakin, implementasi 5G di Indonesia akan mampu mendorong produktivitas Sumber Daya Manusia Indonesia di masa mendatang.

Secara teknis, uji coba ini melibatkan perangkat 5G dari sisi radio, antenna hingga core dan diimplementasikan melalui holographic call yang digunakan untuk pertemuan serta kolaborasi tanpa terbatas ruang dan waktu sebagai wujud peningkatan kualitas kerja.

XL Axiata berharap, uji coba ini akan memberikan banyak masukan dan informasi yang bisa semakin mematangkan persiapan menuju implementasi 5G yang akan dating,” terangnya.

Pada implementasinya, holographic call di jaringan 5G akan memungkinkan digunakan untuk pertemuan jarak jauh, untuk berbagai sektor baik dari sisi industrial dan bisnis, maupun perorangan misalnya di sektor pendidikan, kesehatan dan lainnya. Sehingga dapat mendorong produktivitas SDM Indonesia.

Pada program fiberisasi, Yessie menyebut program ini merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G. Sebagai teknologi jaringan tercanggih, 5G mampu menghadirkan kecepatan data yang tinggi, jumlah pemakai yang lebih banyak, dan delay atau latency yang rendah. Keunggulan teknologi ini hanya bisa didapatkan jika site atau BTS terkoneksi dengan fiber.

XL Axiata telah melaksanakan program ini secara massif di seluruh wilayah Indonesia dalam 3 tahun terakhir. Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan Base Transceiver Station (BTS) melalui jalur fiber, termasuk sekaligus melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti antara lain mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber.

Hingga saat ini, fiberisasi jaringan XL Axiata sudah terlaksana di semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok, terutama di kota atau area yang memang secara pertumbuhan data sudah memerlukan jaringan fiber.

Target XL Axiata, hingga akhir tahun 2019 nanti 50% BTS akan terhubung dengan jaringan fiber, dan akan terus ditingkatkan menjadi sekitar 60-70% pada akhir 2020. Saat ini, fiberisasi sudah menjangkau sekitar 30% BTS dengan sebagian besar mencakup wilayah Jawa.

Percepatan fiberisasi kini sedang dilakukan di wilayah luar Jawa mengingat pertumbuhan trafik data yang sangat pesat dalam setahun terakhir. Bahkan, fiberisasi juga kami lakukan hingga ke Kepulauan Anambas dan Natuna dengan memanfaatkan backbone Palapa Ring Barat.

Tinggalkan komentar