Seiring perkembangan jaman yang semakin maju, terutama pada dunia teknologi, tak bisa dipungkiri memang perkembangannya sangat pesat. Bidang teknologi ini juga terbagi di beberapa macam yang salah satunya adalah teknologi keuangan (Financial Technology) atau biasa disingkat fintech. Platform fintech yang sedang naik daun adalah P2P lending.
P2P lending ini memiliki karakteristik yang unik dan mudah dipahami oleh kaum milenial. Tak heran P2P lending sering disebut sebagai solusi keuangan milenial alam bentuk investasi.
Pengertian P2P Lending
P2P Lending merupakan jenis dari investasi berbasis digital. Pengertian dari P2P lending yang merupakan kepanjangan dari Peer-to-Peer Lending adalah sebuah platform digital yang mempertemukan pihak pemberi pinjaman (lender) dan yang membutuhkan pinjaman (borrower).
Pihak lender bisa siapa saja yang menginginkan menjadi pihak investor. Sedangkan pihak peminjam biasanya para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.
P2P lending yang terpercaya dan legal harus sudah terdaftar serta mendapatkan izin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga memiliki kepercayaan di mata para konsumennya, konsumen juga bisa mengakses situs OJK untuk mendapatkan informasi tentang legalitas P2P lending.
Legalitas dari OJK sangat penting, OJK melakukan pengawasan kepada semua perusahaan keuangan, ada perundang-undangannya dan OJK ini mempunyai aturan yang sangat ketat.
Karakteristik P2P Lending
-
Mudah di Akses
Semua masyarakat yang mempunyai smartphone baik itu android dan mac, dapat dengan mudah mengakses dan menginstal layanan-layanan P2P lending ini pada marketplace online.
Pastikan Anda memilih layanan P2P lending yang sudah mendapatkan izin legalitas dan terdaftar di OJK. Pastikan juga Anda memilih layanan P2P lending yang mempunyai rekam jejak yang baik.
-
Sistem Modal langsung dari Masyarakat
Karakteristik unik dari P2P lending dilihat dari sistem permodalannya dihimpun langsung dari masyarakat umum. Anda bisa berperan sebagai investor dalam hal ini.
Besaran modal yang ditanamkan dalam platform fintech ini mulai dari Rp. 25.000,- hingga sebesar-besarnya. Besarnya suku bunga yang bisa didapatkan oleh investor bisa mencapai 20%.
Cukup menarik minat para investor dan keuntungannya juga cukup tinggi. Sistem investasi seperti ini sangat disukai oleh kaum milenial karena mudahnya dan murahnya memulai investasi.
-
Investasi untuk Pengembangan Usaha
Seperti yang sudah dijelaskan pada pengertian P2P Lending, para peminjam yang merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah meminjam di platform P2P lending untuk mengembangkan usahanya.
Pemerintah sangat mendukung P2P lending ini karena ikut membantu program Pemerintah dalam menjembatani keuangan dari para pelaku usaha UMKM. Mengembangkan usaha merupakan investasi yang produktif.
Roda perekonomian masyarakat kecil juga akan terus berputar karena adanya bantuan dari jasa P2P lending, tidak secara khusus diharuskan tetapi bisa menjadi alternatif yang baik, apalagi sekarang ini masa pandemi, meminjam tak harus besar namun bisa disesuaikan sesuai kebutuhan.
Pelaku usaha kecil tak perlu risau karena sistem pendanaan yang berasal dari P2P lending ini mempunyai sistem dana proteksi, ketika pelaku usaha belum bisa melunasi pinjamannya akan ada dana cadangan pengganti yang dapat membantu kesulitan pembayaran.
-
Jaminan Keamanan yang Baik
Karakteristik yang unik selanjutnya adalah jaminan keamanan investasi yang baik. Jadi baik para peminjam dan para investor P2P lending sangat diuntungkan dengan adanya jaminan keamanan investasi ini.
Adanya pengawasan dari OJK memberikan kenyamanan kedua belah pihak. Lembaga OJK merupakan perlindungan masyarakat dari Pemerintah. Perundang-undangan dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK) salah satunya ada manajemen risiko yang melindungi investor dan mendisiplinkan para debitur yang bandel.
Dana proteksi selain melindungi para debitur, juga memberikan perlindungan terhadap investor. Sama seperti layanan investasi lainnya, risiko pasti ada dan Anda harus memahami secara baik sistem dari P2P lending ini sebagai salah satu investasi yang Anda pilih.
